Hello Everybody...
Disini saya akan sedikit bercerita tentang
perjalan hidup seorang pria yang ingin meraih impiannya, dimulai dari ia lulus
sekolah menengah pertama hingga saat ini ia sedang menimba ilmu di salah satu
Universitas Swasta Terbaik yang dimiliki Lampung. Get Started...
Semua berawal dari ia masuk ke SMA 1
Muhammadiyah Metro. Seperti biasanya,
awal masuk sekolah semua siswa mengikuti masa orientasi sekolah atau sering
disebut MOS. Mulai dari sana, ia memiliki beberapa teman baru. Sebelum masuk
SMA Muhammadiyah Metro, ia memiliki dua sahabat karib yang bernama Ilham
Faturahman dan Adi Purwadi. Sedikit bercerita tentang sebelum masuk ke SMA
ketiga orang ini bingung ingin melanjutkan kemana. Banyak masukan dari orang
tua. Namun, salah satu teman kami Ilham Faturahman orang tuanya ingin memasukan
ia ke Pondok Pesantren. Karena banyak pertimbangan akhirnya tidak jadi.
Alhamdulilah mereka masih bersama-sama walau berbeda sekolah. Ilham Faturahmanmasuk ke SMA N 5 Metro, sedangkan Adi Purwadi masuk ke SMK N 3 Metro. Walau
berbeda sekolah, kami selalu bersama disaat waktu senggang.
Waktu terus berjalan, Bima sapaan biasanya mulai
mengikuti kegiatan yang ada disekolah. Mulai dari Paskibra ia terpilih sebagai
ketua, Futsal ia terpilih sebagai ketua, Pramuka Cabang kota Metro, IPM sebagai
kader cabang Metro Barat, Tapak Suci hanya sebagai peserta karena orang tua
tidak mengizinkan takut terjadi apa-apa pada tubuhnya dan masih banyak lagi.
Kesibukan demi kesibukan ia jalani, sampai pada saatnya ia mendapatkan masalah
pembiayaan sekolah. Ia bingung harus bagaimana, bercerita kesemua orang bahkan
sahabatnya sendiripun tidak bisa memberikan solusi. Namun, ia tidak patah
arang. Ia menemui salah satu gurunya yaitu Ridwan Awaludin , akhirnya ia
mendapatkan keringan biaya sekolah karena prestasi pada bidang olahraga futsal
ia selalu meraih prestasi 3 besar pada setiap kompetisi yang diadakan Se-
Lampung.
Dari musibah itu, Bima mendapatkan banyak pelajaran tentang
bagaimana arti hidup sesungguhnya didunia luar. Walau sempat pada saat itu,
banyak problema yang terjadi mulai dari nilai yang biasa-biasa saja sampai
bermusuhan dengan sahabat karibnya karena bingung masalah biaya. Namun, bima
sadar tidaklah bisa seseorang hidup sendiri melainkan butuh orang lain dan juga
tidak bisa menyalahkan takdir yang sudah ditetapkan olehnya. Halah”...
Kembali lagi dengan masalah uang, pada
hakekatnya tidak memungkiri bahwasan Manusia itu membutuhkan uang demi
kebutuhan hidupnya. Mulai dari situ kesabaran Bima diuji. Mulai berkenalan
dengan dunia gelap. Bima , Adi dan Atur sama-sama memiliki hoby pada tunggangan
motor terutama motor balap. Hari demi hari terlewati, Atur mulai merombak motor
Astrea Grand miliknya yang biasanya kami boti ( bonceng tiga) bahasa keren nya
pada waktu itu untuk berangkat kesekolah menjadi MOTOR DRUG 201 M. Biasa anak
muda yang sedang dalam problema, setiap malam keluar mencari musuh yang
terkadang musuh yang menantang untuk mengadu kecepatan. Kadang menang kadang
kalah, yah seperti itulah. Kejadian seperti itu terus berulang hingga kakak
peremuan Bima meninggal dunia.
Beliau bernama Widya Nita Setia Ningrum, kakak
Bima yang satu ini sangatlah cerdas dari SD- SMA selalu medapatkan peringkat 1
dan 2 rangking kelas. Namun, sayang pada saat masuk peguruan tinggi beliau
tidak diterima pada Universitas Negeri Lampung. Kepergian kakaknya Bima merubah
segala suasana yang ada dirumah bima. Tidak ada lagi suaranya, perilaku dan
kebiasan-kebiasan sehari-hari yang dilakukan dirumah.
Lagi dan lagi Bima terpuruk dalam keadaan yang
benar-benar tidak diinginkannya. Serasa tuhan itu tidak adil dalam memberikan kehidupan
yang selayaknya orang-orang normal rasakan. Namun, Bima masih bersyukur
memiliki sahabat dan orang tua yang selalu mensupportnya.
Hari telah berganti dan Bulan mulai menampakan
sinarnya, hari yang kemarin seperti mimpi Bima mulai bangkit kembali. Mulai
fokus pada sekolahnya, tak sering juga masalah asmaranya. Oh iya hampir lupa,
masalah asmara bima juga agak sedikit Dilema. Ia memiliki kekasih dikelas, pintar
dan juga satu organisasi dengan Bima yaitu Paskibra. Jalan beberapa bulan
terjadi dilema, entah kenapa dan terjadi apa teman satu kelas bima menembak
kekasihnya itu. Bimbang, galau, marah semua jadi satu. Karena apa ? yang
pertama, Bima harus memilih antara teman dan kekasihnya. Kedua, ada seserang
dikelas yang benar-benar tulus menyayangi Bima dengan sepenuh hati, walau ia
tahu kalau bima sudah memiliki kekasih dan kekasih bima pun sudah tahu karena
pada dasarnya bima selalu terbuka pada setiap orang yang ada didekatnya namun
kadang kala menutupi jikalau memang harus ditutupi. Akhirnya bima harus memilih
antara pilihan yang sulit.
Bima memutuskan untuk pergi menjauh dari
kekasih dan temannya tersebut dan memilih untuk mendekati wanita yang
benar-benar tulus mencitainya karena Bima berfikir pada keadaan saat itu sudah
dekat dengan UN ( Ujian Nasional ). Alhamdulilah, tidak terjadi permasalahan
yang begitu serius, walau hati yang
tersakiti yang dialami oleh Bima.
Selesai UN, semua menjadi berbeda lagi. Benar
tentang pepatah bilang Setiap Pertemuan pasti ada perpisahan. Namun, tidak
untuk ku. Satu per satu teman bima mulai bima temui. Berbincang bersama,
ngobrol masa depan yang kosong difikiran Bima karena Bima terkendala oleh
maslah biaya untuk kuliah. Akhirnya, Bima memutuskan untuk bekerja. Kesalahan
terbesar yang dilakukan bima adalah, tidak mengucapkan selamat tinggal dengan
kekasih dan kawan-kawan SMA bima.
Akhirnya, pengumuman yang ditunggu-tunggu
datang. SMA 1 Muhammadiyah Metro Lulus 100%, banyak peserta didik yang diterima
di PTN dan Swasta ternama. Kawan” bima satu kelas menimba ilmu dipulau sebrang
dan beberapa yang di Lampung. Namun, hanya bima yang tidak terdengar kabarnya.
Setelah itu, Bima mulai mencari pekerjaan
dengan ijazah SMA nya. Skiil yang dimilikinya tidak seberapa. Ibaratkan orang
yang masih polos dalam dunia kerja.Melamar kesana kemari, menunggu panggilan
surat lamaran kerja yang diberikan kepada HRD. Hanya beberapa yang memanggil
Bima, namun semuanya terasa berat lebih berat dari bekerja sebagai Kuli
Bangunan yang Bima rasakan. Yah, namanya juga lulusan SMA dek ujar salah satu
pegawai kepada Bima yang masih polos itu. Tak sabar, akhirnya bima pergi
bermodalkan gaji pertama dibulan pertama bekerja sebagai OB di Chandra.
Kedaerah Pademangan, Jakarta Utara. Seperti biasanya, Bima membuat berbagai
surat lamaran pekerjaan ke perusahan-perusahan yang ada disekitar Jakarta
Utara. Sambil menunggu surat lamaran pekerjaannya diproses, Bima pergi ke Solo
untuk menemui kawannya yang ada disana, karena pada saat itu Bima hanya
memegang uang 800 ribu. Bima berangkat dengan cara mengeteng kalo kata Traveler
yang gak punya duit.
Benar-benar pertarungan hidup dan mati
dirantauan jawa, akhirnya Bima sampai di kosan kawannya yang bernama Garry
reynaldi. Disana Bima tinggal, bercerita dan Alhamdulilah Bima boleh menginap
untuk beberapa malam. Bima bercerita tentang kehidupannya dan meminta maaf
kepada Garry karena tidak bercerita. Akhirnya, Bima memiliki keinginan untuk
kuliah, karena pengalaman bekerja sebelumnya sangatlah menyakitkan. Bima mulai
mencari informasi tentang biaya kuliah. Kesana kemari dibantu oleh Garry.
Disolo tepatnya di Universitas Muhammadiyah Surakarta , Bima mendapat banyak
pengalaman disana.
Disana dia tidak hanya bertemu dengan Garry
saja, tetapi dengan Aulia Hanip anak kepala sekolah SMK 2 Muhammadiyah Metro.
Uli yang biasa bima sapa mengambil Ilmu Informasi dan komunikasi. Bima diajak
menginap di asrama Kampus II UM Surakarta. Tempatnya luas, dan banyak mahasiswa
asing yang ada disana. Sungguh, kesempatan yang luar biasa bima bisa merakan
itu semua. Setelah itu, bima mendapatkan panggilan bekerja disalah satu
Departemen Store yang ada di Mangga Dua Square sebagai Marketing. Disana bima
memasarkan Alat” olahraga dan kesehatan.
Tak lama dari itu, bima mendapatkan kabar jikalau ibunya sakit. Ibunya
Bima terkena Struk Ringan dan Bima tanpa berat hati meninggalkan pekerjaannya
tanpa sepengetahuan Bos.
Beberapa jam sebelum kepulangan Bima, ia
menelfon kedua mantan kekasihnya. Hanya sekedar menanyakan kabar dan berpesan
untuk melupakan segala kenangan yang dulu pernah mereka lalui. Kekasih pertama,
mengambil Rekamedis di Esa Unggul dan kekasih kedua mengambil Matematika di UPI. Keduanya
bima tinggalkan dengan alasan sudah patah arang untuk berjuang. Sempat
berfikiran untuk bunuh diri pada saat itu karena permasalah yang dihadapi. Namun,
semua tertolong dengan suara ADZAN yang berkumandang ditelinga Bima. Bima
kemudian tersungkur, bersujudmeminta pengampunan dari Allah. Bima pulang untuk
menemui ibunya.
Dalam perjalan pulang Bima mendapatkan suatu
Hidayah dari Allah SWT dan hampir saja ditipu oleh beberapa komplotan Penipu.
Ceritanya bermula dalam perjalanan pulang pada Kapal Verry. Dikapal Very
seperti biasanya menunggu kurang lebih 3 Jam perjalanan. Namun, ada seorang
Bapak yang sudah berumur meminta tolong kepada Bima untuk menolongnya. Bapak
itu meminta tolong karena salah naik kapal. Maksudnya bapak tersebut,barang”
nya ada di mobil yang ia tumpangi dan sudah meninggalkan ia saat bapak tersebut
izin untuk keluar sebentar mencari
makanan.
Bapak tersebut memberikan saya kalung emas 10
gram dan memiliki suratnya. Namun, dengan berat hati bima menolaknya karena
teringat ibu yang menunggu Bima dirumah.Bima pun meninggalkan bapak tersebut,
namun bapak tersebut mengikuti bima kemanapun bima pergi dan membawa 2 orang
kawannya. Setelah itu bima meminta tolong kepada penjaga Kapal kalau bima
sedang dikuti. Penjaga itu pun membantu bima dan meminta bima untuk bekerja sama dengannya untuk menangkap pelaku
tersebut. Dengan wajah polos seorang anak yang baru saja lulus sekolah, bima
pun menghapiri dan langsung ditege’ bahasa premannya. Meminta barang berharga
yang bima miliki. Bima melawan dan dengan spontan petugas langsung menangkap
pelaku.
Alhamdulilah allah masih melindungi bima, dan
memberikan keselamatan kepada bima. Akhirnya bima pun sampai dirumah. Semua
tumpah ruawah, ternyata penyakit yang diderita ibu bima sebenarnya adalah memikirkan bima dan tidak ingin kehilangan
anak untuk kedua kalinya. Semenjak dari itu bima, tidak keluar rumah dan
memutukan untuk bersekolah lagi.
Pendaftaran kuliah masih 4 bulan lagi, bima
mulai mencari-cari uang dengan kemampuan yang ia punya. Alhamduliah, bima
diterima kerja di GIGA tempat Penjualan, service, alat-alat komputer dan
laptop. Darisana bima mendapatkan banyak pengalaman, yang sebelumnya GAPTEK
dengan IT sekarang sudah tidak lagi. Mendapatkan modal kuliah sekaligus modal
IT untuk kuliah karena sekarang serba teknologi.
Bima mulai dari awal lagi, ia mulai membangun
kontrakan rumah untuk menabung dan berinvestasi jangka panjang. Bima
melakukannya dikit sedikit. Mulai dari membuat batako sebanyak 3500 biji,
menggali sumur sedalam 8 meter dan akhirnya berdiri rumah walau sekarang belum
ada pintu dan juga listrik, karena sudah habis untuk bayaran kuliah yang kurang
lebih sudah 13 jt lebih.
Mudah-mudahan bima lulus walau sekarang terkendala
pada masalah biaya kuliah. Tapi semua itu bima syukuri karena menuntut ilmu
adalah suatu kewajiban yang harus manusia jalani di dunia ini baik yang muda
maupun yang tua. Semoga bima bisa membawa kedua orang tua bima pada saatnya
nanti. Semangat bima, proses tidak akan menghianati hasil. Soal Cinta, Nanti dulu lah...Hehe
Sekian dulu cerita hari ini, semoga bima
lancar kuliahnya walau sekarang masih semester 4 jangan nyerah dan patah
semangat dengan kawan-kawan yang sudah mau wisuda.